Lost and Now Found


Some of my Malay poems, written 16 years ago. Found them in one of my old diaries.

DI KAMAR SEPI
Di kamar sepi, terlantar duka
Masih mencari-cari, masih tertanya-tanya
Bagaimana kehilangan bisa terjadi
Antara dua insan saling mengasihi.

Gugur dan layu dihembus sang bayu
Kehilangan masih dirasai
Biarpun masa silih berganti
Namun kedukaan masih terpahat di hati.

Kini...
Mentari cerah kembali
Mengharapkan sebuah sinaran yang pasti
Tetapi...
Apakah kasih sayang setulus hati
Yang suatu ketika pernah kumiliki
Akan menjadi milikku lagi?

HARAPAN ATAS SEBUAH KEGAGALAN
Atas kejatuhan nan lalu
Atas kehancuran nan lepas
Kugagahi terus melangkah
Meninggalkan nostalgia

Manis bagai madu, dibelai mesra selalu
Pahit bagai hempedu, tertusuk duri sembilu

Kumara jua kehadapan
Tanpa menoleh kebelakang
Harapan setinggi gunung
Agar mentari yang bersinar kini
Menyingkir awan kelabu yang menyelubungi
Pergi jauh dari pinggir hati...

LUKISAN SEBUAH POHON HATI
Perasaan baru menghijau
Kasih mula berputik
Rindu kian berbunga
Sayang telah berbuah
Namun mengapa...
Resah turut sama merimbun?
Curiga ikut serta merendang?

Kesucian yang lalu gugur kelayuan
Kesepian kembali berakar
Kesetiaan belum menampakkan kesuburan

Pohon kini ketandusan
kepastian...
kejujuran...
Yang entah bila
kan tersiram

Pohon tidak menginginkan
kehilangan...
kecurangan...
pendustaan...
Yang bisa menumbangkan
keteguhan kasih
yang baru berputik.

~Swan Princess~

Comments

Popular posts from this blog

"the traveller"

Malaysian Heritage

Happy Birthday Beloved PM